Hydrangea Hiasi Perubahan Cuaca Jelang Musim Panas di Jepang

by - June 14, 2022

Setelah short break beberapa minggu lalu untuk fokus ke pindahan dan latsar pekerjaan (tulisan ini nanti saya post di blog Satsuma Career), tanpa terasa saya sudah kangen ngeblog lagi 😌😀

Throwback ke beberapa tahun belakang, saya seperti masih bisa merasakan perubahan musim di Jepang diiringi dengan berbagai specialties-nya. Jujur, masa-masa tinggal di Jepang waktu kuliah dulu itu sangat berat sekaligus ngangenin. Terutama ketika kita sudah bisa membaur dengan budaya mereka, rasanya nggak ada momen yang tidak ada event spesial-nya.

Tsuyu (梅雨)

Sepengetahuan saya dahulu sebagai orang awam, bulan Juni adalah awal dari musim panas di belahan bumi utara. Ternyata proses perubahan musim dari yang mulanya sejuk berangin (musim semi) ke musim panas yang nyaris tidak ada angin ini rasanya seperti anomali. Bulan Juni-Juli, untuk kurun waktu kurang lebih 1 bulan, biasanya curah hujan di Jepang sangat tinggi dibanding bulan-bulan lainnya, sehingga disebut sebagai musim hujan atau tsuyu (梅雨). 

Tsuyu ini hanyalah salah satu jenis musim hujan yang ada di Jepang. Musim hujan yang  disebut uki (雨季) adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut hujan yang terjadi saat memasuki musim panas pada bulan 6-7 atau tsuyu, hujan pada musim gugur di bulan 9 atau akisame (秋雨), dan hujan salju di sisi Laut Jepang pada musim dingin bulan 12-2 atau kousetsu (降雪). 

Dari definisi ini, kita juga akan merujuk pada pilihan kata uki dalam bahasa Jepang untuk menyebut musim hujan yang terjadi di Indonesia.

Saat tsuyu tiba

Saat tsuyu, langit hampir setiap hari berawan atau mendung dan sering hujan baik gerimis sampai hujan lebat. Tetapi... karena kelembapannya cukup tinggi, rasanya gerah atau sumuk. Selain itu, musim ini membuat banyak orang malas melakukan aktivitas di luar rumah karena ribet, basah dan pakaian/sepatu mudah kotor. Orang Jepang menyebut kondisi ini dengan istilah "jime-jime", yaitu kondisi yang sangat lembab, tidak menyenangkan, kotor, atau suram. 

Tsuyu di Kagoshima, biasanya berlangsung bulan Juni-Juli

Hal yang perlu diperhatikan saat tsuyu

The worst part dari tsuyu adalah rawan terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor. Hal ini karena bentuk topografi Jepang banyak di dominasi perbukitan ini sangat rentan terkikis air hujan, dan tentu saja jumlah air hujan yang pada musim ini melebihi kapasitas sungai-sungai untuk menampungnya. Dan buat teman-teman yang merencanakan jalan-jalan pada musim ini, saya sarankan untuk membeli tiket yang bisa direschedule atau bisa dicancel sewaktu-waktu. Ini karena dampak hujan lebat, tanah longsor, banjir, dll bisa membuat jadwal beroperasi kereta, bus, ataupun pesawat dibatalkan secara mendadak. 

Pengalaman di tahun 2018 saat akan ke Oita Perfecture, saya terjebak di Hakata Station (Fukuoka Perfecture) karena hujan yang terlalu lebat, tidak ada kereta ataupun bus yang dioperasikan menuju Oita. Sejak saat itu, saya selalu menghindari traveling antara bulan Juni-Juli.

Traveling saat tsuyu

Hal menarik saat tsuyu: Hydrangea

Well, tapi jangan bersedih karena curah hujan yang cukup tinggi ini justru sangat cocok dengan kondisi tumbuh tanaman Hydrangea atau dalam bahasa Jepang disebut dengan Ajisai (紫陽花). Hydrangea akan memanjakan mata kita dengan berbagai warna dan bentuknya saat tsuyu tiba. 

Hydrangea macrocarpha (courtesy of: @ainun_gumay)

Warna Hydrangea

Hydrangea merupakan tanaman semak yang warna bunganya ditentukan oleh reaksi antosianin pada bunga dengan  ketersediaan ion Alumunium di tanah tempatnya tumbuh.

Tingkat pH (keasaman) tanah akan menentukan warna bunga Hydrangea, karena pH tanah inilah yang menentukan apakah ion alumunium ini akan larut dalam tanah atau tidak. Pada pH rendah (kondisi asam), ion alumunium akan larut dan dapat terserap oleh akar hydrangea, sehingga jika dipadukan dengan antosianin bunga akan berwarna biru. Sebaliknya, jika kondisi pH tanah normal (pH = 7) atau tinggi (kondisi basa), bunga akan berwarna merah karena alumunium tidak larut dan tidak akan terserap oleh akar tanaman. 

Jadi, untuk memodifikasi tanaman agar memiliki bunga berwarna biru, cukup dengan diberikan pupuk yang mengandung kapur dolomit atau tawas yang mengandung alumunium. Well done, my academic background can explain this scientific phenomena 😆

Hydrangea macrophila "Big Daddy" di Jigenji Pak, Kagoshima (Courtesy of @ainun_gumay)

Asal-usul Hydrangea

Hydrangea adalah tanaman asli Jepang, namun pada jaman dahulu tidak begitu populer seperti saat ini. Pada era Meiji, Hydrangea banyak diintroduksikan ke Cina dan negara-negara Barat, kemudian masuk kembali ke Jepang setelah mengalami banyak perubahan (pemuliaan).

 Baru setelah Perang Dunia ke-2, hydrangea ini mencuri perhatian turis asing karena warnanya yang cerah dan bentuknya yang bervariasi. Ada banyat tempat terkenal yang bisa dikunjungi untuk melihat tanaman hydrangea, meskipun kita akan lebih sering menjumpainya sebagai hiasan dalam kolam air yang digunakan untuk mensucikan diri di depan jinja (shrine) atau otera (kuil). 

Hydrangea = Bunga Kematian

Bunga hydrangea memiliki kelompak empat buah sering dianggap mengarah pada kematian. Bahasa jepang dari angka 4 adalah shi (四), dan kematian adalah shi (死). Pelafalan shi yang sama ini membuat angka 4 sering dikonotasikan dengan kematian.

Selain itu, saat tsuyu tiba, suhu berubah drastis sehingga banyak ditemukan orang sakit dan meninggal karena pada masa itu ilmu perawatan medis belum secanggih saat ini. 

Kenapa Hydrangea banyak Ditanam di Kuil?

Masih dengan anggapan sebagai bunga kematian, hydrangea banyak ditanam terutama di daerah tempat terjadinya epidemi. Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya fasilitas dan ilmu kesehatan, epidemi tidak lagi menyebabkan kematian. 

Selanjutnya, hydrangea banyak ditanam di kuil-kuil di Jepang (salah satunya di Kamakura) karena mudah perawatannya dan terlihat sangat indah.

Kenapa Hydrangea tidak Ditanam di Kebun?

Pertama, karena hydrangea sering diasosiasikan dengan kematian maka menanamnya di kebun dianggap membawa ketidakberuntungan.

Kedua, fengshui-nya tidak baik. Terutama bagi keluarga yang memiliki anak perempuan yang belum menikah, menanam hydrangea di kebun dipercaya akan menyebabkan keberuntungannya terserap.

Ketiga, alasan yang lebih logis yaitu karena daun hydrangea beracun. Memakan daun hydrangea dalam jumlah kecil meskipun tidak menyebabkankan meninggal, tetapi menyebabkan keracunan ringan. Oleh karena itu, alangkah baiknya tidak menanam di kebun agar tidak termakan oleh anak kecil secara tidak sengaja.

Hydrangea dalam berbagai bentuk dan warna 

Berikut ini adalah daftar koleksi berbagai jenis hydrangea yang ditangkap kamera oleh mbak Ainun, selama tinggal di Kagoshima. Semakin unik warna dan bentuknya, harganya juga semakin mahal. 

Selamat memanjakan mata 😉


Hon Ajisai (本紫陽花) atau Hydrangea Buku

Hon Ajisai adalah spesies hydrangea sederhana yang dibudidayakan asli Jepang. Hydrangea ini berbentuk temari atau setengah melingkar dengan sebagian besar mahkota bunga-nya adalah bunga hias. 

Hydrangea macrophylla var.macrophylla : Hon Ajisai (Courtesy of @ainun_gumay)

Seiyou Ajisai (西洋アジサイ) atau Western Hydrangea 

Hydrangea aslinya berasal dari Jepang, kemudian dibawa ke Cina dan ke Barat, dan setelah mengalami berbagai perubahan, kembali lagi ke Jepang. Hydrangea yang diintroduksikan kembali ke Jepang ini disebut Western Hydrangea, memiliki lebih banyak variasi penampilan.

Hydrangea macrophylla var.macrophylla : Seiyou Ajisai  (Courtesy of @ainun_gumay)
Hydrangea macrophylla var.macrophylla : Seiyou Ajisai (Courtesy of @ainun_gumay)
Hydrangea macrophylla var.macrophylla : Seiyou Ajisai (Courtesy of @ainun_gumay)

Yama Ajisai (山紫陽花) atau Hydrangea Gunung

Yama Ajisai dikenal juga dengan nama mountain hydrangea dan tea of heaven. Tanaman ini merupakan tanaman asli di pegunungan Korea dan Jepang. Jenis ini banyak dibudidayakan sebagai tanaman ornamental yang menarik banyak pecinta tanaman.

Hydrangea serrata: Mountain Hydrangea atau Tea of Heaven  (Courtesy of @ainun_gumay)

Gaku Ajisai (額紫陽花)

Gaku Ajisai adalah semak asli Jepang yang menyebar di wilayah Kanto hingga Chubu, Kepulauan Izu dan Ogasawara. Semak ini tumbuh di daerah pantai yang beriklim sedang. Daunnya tebal, elips lebar dan berhadapan. Corymbs terbentuk di cabang-cabang baru, dan bunga biseksual di tengah dan bunga netral di sekitar pinggiran yang mekar dari bulan Juni sampai Juli. 

Hydrangea macrophylla f. formalis: Gaku Ajisai (Courtesy of @ainun_gumay)

Well, demikian cerita throwback saya mengenang masa-masa perubahan musim panas dengan berbagai suka-dukanya. Sampai bertemu lagi di cerita selanjutnya 😉


Salam,






You May Also Like

14 comments

  1. Wahh.. ternyata dibalik musim yg kurang ramah utk para traveler, ditemukan keindahan lain dari bunga2 hydragea yaa.. eh jenis bunga ini kira2 bisa ditanam di kawasan tropis gk ya? Keren & banyak variasinya.. cocok utk dekorasi taman..

    Trimakasih telah berbagi informasinya lewat artikel ini.. smoga bermanfaat utk lainnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya benar sekali, harus hati-hati pokoknya kalau travelling di bulan Juni-Juli.
      Bisa mas.. di Indonesia di kenal dengan nama bunga Bokor, tumbuh bagus di pegunungan. Tapi saya juga pernah liat ada yang menanamnya di dataran rendah

      Delete
  2. masyaAllah, kak, bunganya cantik-cantik..suka banget. Dibalik keindahannya ternyata ada efeknya jg ya. Hydrangea ini barti bisa tumbuh di luar Jepang/hanya di Jepang saja, kak? pas pertama kali liat bentuk kayak bunga yang ada di Indoensia ya, lupa namanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa mbak.. di Indonesia namanya bunga Bokor. Banyak ditemui di daerah pegunungan.

      Delete
  3. Jadi ingat novel lama yang belum selesai ditulis: Amayadori. Settingnya pas tsuyu. Ah, ternyata hydrangea itu disucikan juga di Jepang, ua. Di Bali sering dimasukkan ke dalam canang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahh cann't wait mbak... Disucikan hhehe, cuma sering dijadikan hiasan di air tempat bersuci gitu.. Karena warna-warninya cantik mungkin

      Delete
  4. masya Allah, suka banget sama hydrangea, warna cantik2, kalo di indonesia itu bunga yang namanya ada bulan-bulan gitu bukan yaaa? hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bunga desember maksudnya ya mbak? Hhhehe bukan mbak..
      Hydrangea kalau di Indonesia banyak yang menyebutnya Bunga Bokor

      Delete
  5. Menikmati keindahan dari bunga-bunga yang bisa hidup sesuai dengan musimnya.
    Warnanya pun indah dan semua bunga tentu memiliki "makna" masing-masing.

    ReplyDelete
  6. Warna bunga hydrangea cakeupp yaa kak! Kayanya di Indonesia juga sering lihat deeh bunga ini, cuma kurang tau namanya apa.. yagak sih? Keren yaa perubahan cuaca jadi hujan pun ternyata ada suatu keindahan dibaliknya, salah satunya tumbuhnya bunga ini :D

    ReplyDelete
  7. Ah make sense. Pantas aja bunga ini ada di chapter yang menggambarkan adanya anak meninggal di dalam tumpukan bunga ini di komik kesukaan aku dlu. Ternyata bunga ini identik sebagai bunga kematian.
    Padahal bunganya cantik banget.
    Thank you infonya kaa

    ReplyDelete
  8. Musim memang membawa suasana hati yaah..
    Dan jangan lupa bahagia karena melihat warna-warni serta jenis dari bunga Hydrangea di Jepang. Tapi maknanya yang disebut kematian ini, bikin galau lagi.
    hiiks~

    ReplyDelete
  9. Wah, Ajisai nya indah sekali :D jadi ingin berkunjung ke Jepang segera

    ReplyDelete

Thanks for leaving your comments