Cucurak: Tradisi Warga Bogor Menyambut Ramadhan

by - April 04, 2022

Lain ladang lain belalang, 
Lain lubuk lain ikannya.

Peribahasa di atas menggambarkan adanya perbedaan adat istiadat dan aturan di daerah yang berbeda. Peribahasa tersebut memang benar adanya. Terlihat dari bagaimana cara warga setempat melakukan kegiatan untuk menyambut datangnya ramadhan. 

Tidak perlu jauh-jauh, dalam satu pulau Jawa saja sudah banyak sekali terdapat perbedaan tradisi. Contohnya, di suku Jawa (sebutan untuk orang asli Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur) menyambut datangnya Ramadhan dengan Padusan dan Nyadran. Sedangkan di Sunda, khususnya di daerah Bogor, mereka punya "Cucurak". 

Apa itu Cucurak?

Merujuk pada Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Cucurak atau "curak-curak" berasal dari bahasa Sunda yang berarti bersenang-senang, yang dalam tradisinya sudah secara turun temurun dilakukan dengan berkumpul bersama kolega maupun keluarga. 

Yang menarik dari tradisi cucurak adalah adanya sajian makanan khas sunda seperti nasi liwet, tahu, tempe dan ikan asin yang digoreng, sambal dan lalapan yang dihidangkan di atas daun pisang memanjang. Orang-orang kemudian duduk lesehan secara melingkar atau memanjang untuk menikmati makanan.

Pengalaman saya mengikuti cucurak adalah saat saya masih kuliah di IPB. Tidak jauh dari kampus, ada warung makan sunda bernama Cucurak yang menyediakan menu makan sepuasnya (all you can eat) dengan harga yang cukup ramah di kantong (kalau tidak salah sekitar Rp 30.000). 

Pengalaman lain adalah saat saya semester 7 di IPB, kami teman-teman satu kosan memasak menu masakan sunda, kemudian memakan bersama-sama dengan daun pisang di sawah di belakang kos bersama dengan teman laki-laki lainnya. 

Nggak jarang lho orang-orang ini melakukan cucurak di tempat wisata, seperti dipinggir pantai atau bahkan sekedar ke Kebun Raya Bogor yang teduh. Karena selain bersenang-senang, cucurak juga ada nilai lain yaitu menjaga silaturahmi. Jadi, jika akan berkumpul dengan orang banyak kenapa tidak di tempat yang bagus sekalian ya...

Pernah punya pengalaman cucurak? Silakan komen di bawah ya...

See you,



You May Also Like

16 comments

  1. Kalau di kampung sini namanya botram kk. Makan rame2, ngeliwet, masak2.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ohh.. nice info mbak pipit. Kalau boleh tau di kota atau provinsi mana ya mbak? Biar saya coba study literatur :))

      Delete
  2. Beda daerah beda namanya ya mbak mungkin. Kalau di sumatera ada juga tradisi mandi pangir gitu sebelum ramadan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya ya mbak... rata-rata hampir sama kegiatannya, cuma namanya saja yang berbeda. Thanks for visit ya mbak :)) Coba nanti saya cari-cari info tentang mandi pangir.

      Delete
  3. Ini informasi baru buat saya, kalau ada di Bogor ada tradisi cucurak. Di tempat saya ada tradisi meugang saat menyambut Ramadan, yaitu tradisi makan daging bareng keluarga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya tau juga udah tahun ke 3 di sana mas...
      Wahh, kalau makan daging seru nih pasti ya...
      Btw, thanks for visit. Nanti saya sempatkan mampir lagi :))

      Delete
  4. Baru tahu ada istilah ini lho. Yang aku tahu kalau ramadan pasti bukber, tadarusan, cuma seputar iti. Lumayan buat insight baru tentang tradisi di Indonesia. 😉

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhehe.. iya mbak, karena bukber sama tadarusan hampir dilakukan setiap hari kan ya.. Sipp, thanks for your visit :))

      Delete
  5. sy baru tahu ini kak, kalau di jatim ada adat lagi namanya megengan, bagi-bagi makanan ke tetangga kanan kiri sih, bisa nasi atau kue-kue, biasanya ada kue apem di dalamnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, ini mirip yaqowiyyu di kecamatan tetangga. Nice info mbak :))
      Nanti saya coba googling2 tentang megengan.

      Delete
  6. kalau ditempat saya namanya ruahan, biasaya ya gitu menyamput ramadhan makan-makan. tapi tradisi ini gak dipakek dikeluarga saya hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. I see mbak... thanks for your visit ya :))
      Anw saya juga nggak banyak ikut tradisi yang nggak sesuai saya keyakinan saya juga kok.. Cuma jadi penasaran, daerah lain ada apa aja ya? Hhhehe

      Delete
  7. Di antara keberagaman budaya dan tradisi Indonesia, semuanya punya kesamaan.
    Sama-sama punya nilai kebersamaan. Termasuk tradisi ini. Harapan saya sih semoga tradisi yang semacam ini bisa tetap bertahan sampai nanti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, setuju. Namanya saja yang berbeda-beda. Tapi Inilah khasnya Indonesia. Berbeda tapi tetap satu.

      Iya, Aamiin, semoga tetap terpelihara sampai nanti.

      Delete
  8. Baru denger, nih istilah cucurak, menarik. Mungkin sana ya dengan istilah d tempat saya dengan sebutan munggahan di saat mengawali romadhon atau bacakan untuk moment umum. Thankyou for sharing, ka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga pernah dengar istilah munggahan, tapi nggak tau itu kegiatan apa hhehe.. Sepertinya iya, mirip-mirip. Thanks infonya mbak :))

      Delete

Thanks for leaving your comments