Apply Visa: Australia

by - October 18, 2015

 



Setelah fix didanai (walaupun partial funding sih), lalu saya mengurus semua administrasi untuk mengikuti Symposium (ISRR9 di Canberra) mulai dari Visa.

Setelah lirik sana-sini soal visa, tiket pesawat, penginapan, googling-googling, dll saya paham kalau untuk kunjungan ke Australia ini lebih baik tidak membeli tiket pesawat terlebih dahulu sebelum visa di approve. Karena pengalaman ngurus visa Jepang saya lakukan sendiri dan tidak merasa kesulitan, saya juga mengurus visa Australia ini sendiri, iya ribet sih, tapi banyak pengalamannya.

Syarat-syarat apply visa Australia antara lain:
  1. Formulir Visa: Karena saya mau mengunjungi Australia antara 7 sd 10 hari, saya pilih visa tourist visitor sub class 600 dengan formulir 1419 dan formulir tambahan  
  2. Paspor asli (minimal masih berlaku 6 bulan) beserta fotokopi. Kemarin saya sertakan semua fotokopi baik halaman biodata maupun visa-visa yang pernah saya apply.
  3. Fotokopi KK
  4. Fotokopi KTP
  5. Fotokopi Akte Kelahiran
  6. Fotokopi Kartu Mahasiswa
  7. Surat Keterangan Mahasiswa Aktif dari International Collaboration Office IPB
  8. Fotokopi Rekening Koran, 3 bulan terakhir
  9. Pas foto 4x6 ditempel langsung ke formulir
  10. Invitation atau bukti registration mengikuti kegiatan Symposium
  11. Bukti Sponsor Perjalanan. Kemarin saya kirimkan print out email yang menyatakan kalau perjalanan saya disponsori ACIAR (Australian Center for International Agricultural Research) dan IPB
*) Ini berdasarkan status saya sebagai mahasiswa yang akan mengikuti Symposium. Jadi silahkan dicek syarat-nya untuk status yang berbeda
Pengurusan visa Australia tidak dilakukan di kedutaan besar Australia, melainkan mereka sudah menyerahkannya ke Vfs Global yang lokasinya berada di Kuningan City Mall Second Floor Jl Prof Dr Satrio, Setiabudi. Kalau dari Bogor, saya naik CL turun di Stasiun Tebet dan lanjut naik angkot biru ke Kuningan City.  

Ketika ke Vfs, harap perhatikan barang-barang yang dibawa sebab ada pemeriksaan seperti di bandara. Setelah melewati pemeriksaan, HP diminta untuk dimatikan dan kita langsung masuk mengambil nomor atrian sesuai negara yang kita tuju. Nb: VFs juga melayani pembuatan visa ke UK, US, NZ, dll jadi rame banget di dalam. Nah, pengumuman alias announcement-nya pakai bahasa Inggris. Jadi kalau dirasa-rasa kuping rada gak bener pendengarannya, lebih baik nunggu di depan monitor biar bisa sering cek antrian.

Proses di Vfs nggak lama, kalau boleh saya bilang antrinya lebih lama ketimbang pelayanannya sendiri. Cuma sekitar 10 menit saya menyelesaikan administrasi berkas-berkas saya dan melakukan pembayaran. Selanjutnya, kita bisa track aplikasi permohonan visa kita di website Vfs.

Proses aplikasi tebilang cepat, dalam 2 hari saya mendapatkan email dari dfat.gov.au dan saya sudah senang bukan main, tapi ternyata... saya salah mengisi formulir. Saya kira kalau hanya sebentar, saya bisa menggunakan visa tourist. Ternyata visa tourist hanya untuk mereka yang berlibur, sedangkan saya ke Australia tujuan utamanya untuk mengikuti Symposium jadi seharusnya saya mengisi formulir untuk bisnis 1415 (Visitor Visa -Business Visitor Stream). Formulir 1415 tersebut saya print, lalu saya isi kembali dan saya scan untuk dikirimkan melalui email.

FA600 Visitor visa – Tourists Visitor stream is intended for tourism purpose only.
FA600 Visitor visa – Business Visitor stream is intended for people travelling to Australia for a short business visit. This includes making a general business or employment enquiry, negotiations or participating in a conference.

Keesokan harinya, tadaaa.. saya mendapat email kembali dan kali ini visa saya yang dikirimkan melalui email. Visa saya print dan saya selipkan di paspor saya agar ketika berangkat saya tidak bingung lagi. Alhamdulillah! Satu langkah selesai. One Step Closser to Australia...

Oh ya, saya apply multiple entries karena biayanya sama antara single entry maupun multiple entries.

You May Also Like

0 comments

Thanks for leaving your comments